Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menargetkan di tahun 2019 sebanyak 350 inovasi teknologi bisa diaplikasikan dalam dunia industri. Bahkan untuk mendukung langkah ini, Menristekdikti, Muhammad Nasir, menetapkan motto dalam kementerian yang dipimpinnya, yakni mengenai hilirisasi dan komersialisasi hasil-hasil industri Tanah Air.
Dalam wawancara yang dilakukan dengan Merdeka (9/4/15), Nasir menjelaskan bahwa dirinya memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan sinergi antar hasil riset menjadi inovasi yang mampu diaplikasikan dengan kebutuhan industri.
"Kita harapkan bisa sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPMJN) di tahun 2019 sudah ada 350 inovasi teknologi yang sudah scale up dengan industri," ujarnya.
Ke-350 inovasi teknologi tersebut, nantinya akan dipilih dari 12 sampai 14 ribu hasil riset dari peneliti di seluruh Indonesia. Seleksi ketat akan dilakukan untuk memilih inovasi manakah yang sekiranya relevan dan dibutuhkan oleh industri. Selain itu, Nasir berencana akan menggenjot kampus-kampus untuk meriset hal-hal yang sedang dibutuhkan oleh industri.
Selain menyiapkan inovasi teknologi, Nasir juga tengah menyiapkan Dirjen Penguatan Inovasi. Menurutnya, Dirjen Penguatan Inovasi ini memiliki tanggung jawab mensinergikan antara hasil penelitian dengan industri. "Fungsinya menghubungkan antara hasil penelitian dengan dunia usaha. Atau mencari informasi dunia usaha ingin meriset apa," tutupnya.